Pilihan Hidup Sebagai Guru Motivasi & Pendongeng
“Saya semakin yakin, menjadi guru pendongeng berarti melakukan misi seperti layaknya seorang Nabi. Ia memberi pencerahan kepada umat manusia, hidup untuk peduli pada orang lain, melakukan segala pengorbanan dari hati yang bersih penuh cinta kasih. Seperti para Nabi, guru pendongeng menjalankan tugasnya dengan idealisme seperti itu. Saya ingin seperti mereka, berkarya dengan penuh semangat, berjiwa penyelamat (bukan pekerja atau tukang yang berorientasi pada uang), penuh dedikasi, tanpa mengeluh, demi perubahan moralitas dan kecerdasan manusia. Saya bangga kepada Tuhan dan keluarga memilih menjadi guru pendongeng karena ini misi suci. Guru yang materialistik, tak mungkin bahagia dan mencapai harapannya. Dia pasti akan menjadi setan bagi dirinya sendiri, teman sejawat, bahkan para muridnya. Siapa dia? Yah, yang selalu terlihat bekerja setengah-setengah, mendidik dengan malas, tidak mengembangkan diri, tidak kreatif, pemarah karena stres, tukang mengeluh, mudah menyerah... Hanya yang siap menjalankan misi suci kenabian yang akan sukses menjadi guru pendongeng..... ”
Ingat, Profesi Guru pendongeng bukanlah untuk para pengecut, peragu, pemalu, mereka yang mempercayai status quo (kemapanan), atau yang hanya mencari pekerjaan dan bukan profesi. Mendongeng adalah untuk orang-orang yang benar-benar ingin belajar dan menempatkan iklim belajar para murid di atas keinginan pribadi mereka. upaya ini akan berhasil saat kita menjadi fasilitator, pemberi dorongan, dan motivator.”
Tentang Relasi Batiniah Dengan Anak asuh & Anak Didik
“Saya mengaum, ber-acting, melucu, meliuk-liuk, kadang berjalan cepat ke samping, melambat ke belakang, langkah gagah ke depan, berbisik, berteriak, mengendap-endap, tertawa..... anak-anak takjub, gembira, antusias, ternganga, terinspirasi, tercerahkan. Mereka terlibat dan bersemangat dalam belajar. budi pekerti Setiap hari seperti itu. Ah, alangkah indahnya berada di pentas cerita, dimana saya menjadi sutradara dan aktornya. Sejak hari pertama mengajar, itulah yang terbayang di benak saya. Saya berusaha keras mewujudkannya....”
Meskipun saya tidak ingin mati dengan dikenang
Sebagai guru motivasi ulung atau pendongeng tersohor
Cukuplah ... "Dia" yang mengetahui kegelisahan, keinginan & tujuan hidupku sebenarnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar